Peduli Stunting Ibu Hamil dan Balita Berisiko di Lingkar Desa Kampus IPB Dramaga

stunting

Peduli Stunting Ibu Hamil dan Balita Berisiko di Lingkar Desa Kampus IPB Dramaga

News

Peduli Stunting Ibu Hamil dan Balita Berisiko di Lingkar Desa Kampus IPB Dramaga

Kelurahan Situgede Kecamata Bogor Barat terletak di bagian barat lingkar kampus IPB Dramaga. Memiliki 10 RW dengan jumlah penduduk 8.557 jiwa dan berpenghasilan utama buruh. Kampung Rawajaha RW 03 merupakan bagian dari Kelurahan Situgede dan objek dari program kegiatan ini. Penyuluhan ibu hamil dalam pola asuh bayi dan balita merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh kelurahan setiap bulannya. Keterlibatan LPPM IPB, mahasiswa dan dosen merupakan pengabdian masyarakat yang sangat diharapkan oleh warga desa.

Kasus stunting pada anak balita masih menjadi masalah kesehatan yang perlu diwaspadai di Indonesia. Data prevalensi anak balita stunting yang disampaikan WHO, 2018 menyebutkan Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga (36,4%) dengan prevalensi tertinggi di South-East Asian Region setelah Timor Leste (50,5%) dan India (38,4%). Stunting perlu dilihat sebagai persoalan yang penting untuk diatasi karena berkaitan dengan generasi bangsa dan kesejahteraan ibu-anak. Stunting adalah suatu kondisi yang menggambarkan status gizi kurang pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak sejak awal masa kehidupan yang dipresentasikan dengan nilai z-score berdasarkan parameter tinggi dan berat badan , serta umur. Kemiskinan, kesehatan sanitasi, lingkungan, pendidikan dan pengetahuan ibu yang rendah adalah faktor yang memiliki konsekuensi stunting. Proses implementasi kegiatan pengabdian masyarakat adalah sebagai narasumber dan fasilitator dalam penyuluhan stunting. Objeknya adalah ibu-ibu yang memiliki potensi balita resiko stunting di Kampung Rawajaha RW 03 Kelurahan Situgede Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor. Peserta  meliputi 101 anak balita dan bayi yang didampingi orang tua (ibu) serta 12 ibu hamil. Kegiatan ini dilakukan insitu posyandu dan secara periodik setiap bulannya secara luring. Metode dalam pertemuan langsung meliputi memberikan arahan/ceramah mimbar  dalam mengolah makanan hemat, bersih dan bergizi,  mengajarkan cara pola asuh bayi dan balita, membagikan makanan dan minuman bergizi, memberikan vitamin A serta memfasilitasi edukasi mainan. Kegiatan lain yang dilakukan yaitu bantuan belajar anak-anak TK dan sekolah dasar dalam belajar membaca, menulis dan berhitung matematika. Secara umum keterlibatan yang dilakukan merupakan implementasi langsung dalam mendukung program pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan menunjang pelaksanaan tugas pemerintah dalam pembangunan sumber daya manusia unggul di desa.