Pakar Reaktor Fusi Nuklir memberikan kuliah tamu bagi Mahasiswa Fisika IPB

mutia3

Pakar Reaktor Fusi Nuklir memberikan kuliah tamu bagi Mahasiswa Fisika IPB

News

Pakar Reaktor Fusi Nuklir memberikan kuliah tamu bagi Mahasiswa Fisika IPB

Departemen Fisika IPB menyelenggarakan kuliah tamu secara daring pada tanggal 17 Desember 2020 bagi mahasiswa Fisika IPB semester 7  yang mengambil matakuliah Fisika Nuklir dan Partikel. Kuliah tamu di isi oleh pakar reaktor fusi nuklir yang merupakan dosen Fisika Universitas Pertahanan, Dr. Mutia Meireni. Beliau merupakan lulusan S3 dari Univ. Aix Marseille yang mendalami penelitian tentang reaktor fusi dan pernah tergabung dalam tim riset kolaborasi dunia ITER (International Thermonuclear Experimental Reactor). Melalui kuliah tamu tersebut diharapkan mampu membuka wawasan mahasiswa Fisika IPB mengenai perkembangan terkini teknologi Fusi Nuklir melalui pemaparan langsung dari peneliti yang terlibat dalam kolaborasi ITER tersebut. Kuliah tamu berlangsung selama 2 jam yang diisi dengan pemaparan materi tentang perkembangan reaktor fusi nuklir di dunia dan tanya jawab oleh peserta.

Energi sangat dibutuhkan oleh manusia dalam menjamin keberlanjutan hidupnya di bumi. Saat ini, sumber energi alternatif banyak dikembangkan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang ketersediaannya makin menipis serta mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global.

Salah satu sumber energi alternatif yang diperkenalkan adalah pembangkit listrik tenaga nuklir yang menggunakan reaksi fusi. Reaktor nuklir ini sangat berbeda dengan reaktor nuklir yang saat ini banyak dikembangkan di Indonesia yakni reaktor nuklir yang menggunakan reaksi fisi. Reaktor ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan sumber energi lainnya karena tidak menghasilkan limbah hidrokabron dan limbah radioaktif.

Hingga saat ini, beberapa negara di dunia yang tergabung dalam konsorsium ITER (International Thermonuclear Experimental Reactor) yang berlokasi di Saint Paul-lez-Durance melakukan penelitian bersama terkait reaktor fusi yang digadang-gadang akan menghasilkan reaktor tokamak terbesar di dunia. Konsorsium ini beranggotakan 35 negara (Uni Eropa, China, India, Japan, Korea, Russia and United States).

Desain Tokamak di Saint Paul-lez-Durance

Isu yang berkaitan dengan reaktor fusi ini adalah apakah reaktor fusi ini dapat bocor dan membahayakan karena suhu di inti tokamak 10 kali lebih panas dari inti matahari. Walaupun suhunya sangat panas, namun apabila reaktor ini mengalami kebocoran maka plasma yang panas ini seketika akan collapse (runtuh) dan hilang, sehingga peluang terjadinya kebocoran dan ledakan sangat kecil sekali bahkan hampir tidak ada.

Source: Sitti Yani dan Tony Sumaryada