Departemen Fisika IPB menyelenggarakan Kuliah Umum Peran Fisika dalam Bidang Kedokteran

Departemen Fisika IPB menyelenggarakan Kuliah Umum Peran Fisika dalam Bidang Kedokteran

News

Departemen Fisika IPB menyelenggarakan Kuliah Umum Peran Fisika dalam Bidang Kedokteran

Departemen Fisika, FMIPA, Institut Pertanian Bogor kembali menyelenggarakan kuliah umum yang bertajuk “Peran Fisika dalam Bidang Kedokteran”. Kuliah umum tersebut menghadirkan narasumber ahli dari Departemen Fisika, Institut Teknologi Bandung. Narasumber tersebut adalah Dr.rer.nat. Freddy Haryanto. Kegiatan yang terbuka bagi seluruh sivitas akademika IPB ini diselenggarakan pada Jumat, 13 September 2019 di Ruang Kuliah U1.02, FMIPA, IPB. Kuliah umum ini dihadiri oleh 70an peserta yang berasal dari Departemen Fisika, FMIPA, Departemen Biokimia, FMIPA, dan Fakultas Kedokteran Hewan.

Peserta Kuliah umum Peran Fisika dalam Bidang Kedokteran

Seminar ini dibuka oleh Ketua Departemen Fisika, Dr. Akhiruddin Maddu dan dihadiri oleh beberapa dosen Fisika IPB yakni Prof. Husin Alatas, Dr.rer.nat. Hendardi Hardhienata, dan Dr. Sitti Yani. Dalam sambutannya, Dr. Akhiruddin sangat mengapresiasi terselenggaranya kuliah umum ini yang berguna untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mahasiswa terkait fisika medis.

Ketua Departemen Fisika, FMIPA, IPB (Dr. Akhiruddin Maddu)

Pada kesempatan ini, Dr. Freddy Haryanto mengenalkan fisika medis dan kajian ilmu fisika yang banyak digunakan dalam bidang kedokteran. Dalam pemaparannya, beliau memperkenalkan beberapa modalitas yang digunakan di Rumah Sakit yang prinsip kerjanya sangat berkaitan erat dengan bidang fisika. Roentgen dan CT-scan menggunakan prinsip atenuasi dalam menghasilkan citra yang selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dalam mendiagnosa seorang pasien. Di Indonesia, pengobatan kanker dengan radiasi didominasi oleh penggunaan foton sebagai sumber radiasi. Di beberapa negara maju di dunia telah memanfaatkan proton sebagai sumber radiasi yang dinilai lebih aman bagi pasien karena efek kerusakan pada jaringan normal dapat diminimalisir ketika menggunakan sumber proton. Pengembangan teknik terapi ini, saat ini sedang dijajaki di Indonesia dan Singapura.

Di akhir presentasinya, beliau memperkenalkan bidang kajian nanomedicine yang sedang dikembangkan di Pusat Pengembangan Nanosains dan Nanocenter (PPNN) ITB meliputi Quantum biology dan penggunaan mikroskop konvokal dalam penelitian biomedicine. Selain itu, beliau sangat terbuka untuk berdiskusi melalui email kepada mahasiswa yang ingin mempelajari dan menekuni lebih dalam terkait kajian tentang biofisika dan fisika medis.

Dr.rer.nat. Freddy Haryanto yang sedang memaparkan kuliah umum